Monday, September 8, 2014

Hati-hati Naik Taxi di Jakarta

Ini kejadian malam jumat minggu lalu. Demi melindungi korban, sebut saja namanya adalah Nona. Nona adalah seorang karyawati di sebuah bank swasta daerah Senayan.

Karena lembur Kamis malam lalu, Nona harus pulang malam kira2 jam 10. Dia mendapatkan taxi dipinggir jalan dan bilang ke supir taxi untuk antar dia ke Kebon Jeruk. Dan supir hanya mengangguk.

Nona lantas tertidur karena letih. Setelah 20 menit, dia terbangun. Jalan terlihat sepi dan malam sunyi. Tiba2 Nona teringat bahwa didompetnya hanya ada Rp 25 ribu, sementara biaya dari Senayan ke Kebon Jeruk biasanya sekitar Rp 50 rb dg tol dan tips.

Lalu Nona mencolek bahu sang supir dg maksud untuk mencari mesin ATM. Tetapi tiba2 sang supir banting setir membabi buta dan berteriak2 histeris. Mobilpun berhenti setelah menabrak trotoar. Suasana hening. Untung Nona dan supir tidak terluka sama sekali.

Setelah 5 menit, sang supir menoleh ke belakang dan bertanya, "Mbak tidak apa2 kan? Maaf saya kaget tadi dicolek sama Mbak." Nona bertanya sambil agak sewot, "Masa dicolek saja begitu kaget? " "Soalnya ini hari pertama saya membawa taxi Mbak." balas sang supir.

"Lho memangnya anda bekerja apa sebelumnya?, Nona tanya lagi. Sang supir membalas, "Saya bekerja sebagai supir mobil jenazah selama 20 tahun."

No comments: