Saturday, December 18, 2010

Baju Cinta

Setelah cukup lama ngintipin tingkah laku mantu barunya yang telanjang bulat duduk di ruang tamu, akhirnya kesel juga si mertua. Sambil melotot bertanyalah pada si menantu.

Mertua cewek: Kamu itu cuman menantu. Apa kamu sudah gila telanjang begitu rupa?! di ruang tamu lagi, malu kan kalo ada tamu? Atau suamimu yang sebentar lagi pulang!

Menantu :
Oh ngga koq Mah..saya sengaja pake baju cinta, mo nyambut suami tercinta bolehkan mah?

Mertua cewek :
Ooh Mamah kira telanjang.

Rupanya kelakuan si menantu membuatnya terinspirasi untuk mencoba menyambut suaminya yang sudah dingin. Esok paginya si mertua tak kalah dengan si menantu, bertelanjang di dalam kamar, nunggu suaminya pulang.

Tak lama si mertua laki pulang dan begitu masuk kamar, alangkah kagetnya dia mendapati istrinya seperti sudah gila.

Mertua laki : Mamah kamu itu lagi ngapain pake telanjang segala!!!! Apa kamu sudah gila??!!!

Mertua cewek :
Oh..ngga koq Pah, ini baju cinta lho. Baguskan?

Mertua laki :
Alamak.. Maafkan Papah ya. Tapi lain kali kalo pake baju cinta, disetrika dulu dong. Biar ga Kusut??

Mertua cewek :!!!#@4%?!!!!

Tuesday, November 23, 2010

Ngajari Fesbuk

Ada seorang laki2 yg pengen belajar facebookan trus dia g tau yg harus dilakukan makanya dia SMS temen perempuannya buat ngajarin Facebook, isi smsnya kurang lebih begini:

mr X: Mey, warahi aq gae facebook yoo
maya: Okey, u wes nang ngarep komp?

mr X: wes, aq yo wes ndue email
maya: sippp, buka en, browser firefox, nek ga ngono internet explorer…

mr X: browser ki opo?
maya: klik menu start trus golekono tulisane Internet explorer

mr X: trus pye?
maya: ketik di kotak paling atas, “www.facebook.com” trus enter

mr X: oke, trus???
maya: nek wes metu gambare, isinen form pendaftaran sesuai yg ada

mr X: ngendi ne seng di isi, kok ga ono opo2…
maya: mosok, nang layar ono tulisan opo?

mr X: mung tulisan tok, nduwor dewe ono tulisan “The page cannot be displayed”
maya: wah, kliru paling lek mu nulis nduwure

mr X: wes bener kok, www.facebook.com
maya: ehm, mungkin koneksi internetmu mati...

mr X: opo butuh internet, ndek omah ga ono internete..
maya: woooo kampr**tt…..drijiku sampe kriting… tibake ra ono koneksi...

mr X: ooo, yo wes, kapan2 ae lek aq nang warnet tak sms neh… suwon yoo...
maya: podo2, emailmu opo?

mr X: www.cahganteng2000@yahoo.com, digaweke kancaku, tapi rung tau tak bukak
maya: waduh.. email kok ono www ne ki piye...

mr X: www ki opo?
maya: Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh...

Wetengku ngelu…. =))

-- dari: Oom Anto

Sunday, November 14, 2010

Mengapa Obama hanya 20 jam di Indonesia

Inilah alasan mengapa Obama hanya 20 jam berada di Indonesia:
  • Jika berada di Indonesia lebih. dari 24 jam, berarti Obama harus melapor ke RT setempat.
  • Obama membawa 700 orang rombongan, kalau harus melapor ke RT, kasihan nanti Pak RT, harus menulis 700 nama di buku tamunya.
  • Oleh sebab itu Obama harus meninggalkan Indonesia secepatnya sebelum 1x24 jam.

Mandi bersama istriku

Seorang Manajer bertanya-tanya ketika melihat salah satu karyawannya yang sedang duduk bengong di balik mejanya. Ia tampak stres berat.

Setelah tahu masalahnya, Si manajer kemudian memberi saran, "Tirulah aku. Selama dua minggu berturut-turut aku selalu pulang lebih awal dari biasanya, dan meminta ISTRIKU untuk mandi bersamanya. Ini benar-benar membantu. Cobalah!"

2 minggu kemudian si manajer melihat karyawannya itu bekerja dengan riang dan bersemangat. "Kayaknya saranku berhasil, nih. Bagaimana, Boy?" tanya si manajer.

"Bener, Pak Bos!" jawab Boy, "Sungguh luar biasa! Dan ngomong-ngomong, kamar mandi Bapak keren banget, terutama whirpoolnya, legaaa!"

Manajer: 'whaaaattt..!!!"

Hati-hati dgn Tempat kerja

4 orang bapak lagi menunggu istri mereka melahirkan. Tidak lama, keluar suster menyalami bapak yang ke 1 "Selamat ! Anak bapak kembar"

Dijawab oleh si bapak : "Oh, kebetulan saya kerja di PT Kacang Dua Kelinci".

Kemudian kepada bapak ke 2 "Selamat ! Kembar 3". "Oh ngak heran, saya kerja di Semen Tiga Roda"

Kepada bapak ke 3 "Selamat ! Anak bapak kembar 7". "Pasti donk, saya khan kerja di pabrik obat Bintang Toejoeh".

Sebelum dokter bertanya, Tiba2 bapak ke 4 jatuh pingsan. Dia nggak bisa ngebayangin jumlah anaknya karena dia kerja di Auto2000!!!

Walah..‎​‎​‎​.

Hati-hati jika berbahasa

Pak Lurah punya hobi memelihara burung bermacam2 jenisnya.

Pada suatu pagi, burungnya hilang semua. Merasa ulah si maling udah keterlaluan, si Pak Lurah berencana untuk membawa masalah ini di pertemuan warga.
Sekitar 200 warga hadir.

Setelah berbicara panjang lebar soal moral, Si Pak Lurah bertanya: "Siapa yg punya burung??"
Seluruh laki-laki yang hadir segera berdiri.

Menyadari kesalahannya dalam cara bertanya.
Pak Lurah buru2 berkata: "Bukan itu maksud saya? Maksud saya adalah, siapa yg pernah lihat burung??"
Hampir seluruh warga wanita berdiri.

"Wah, gawat", pikir si Pak Lurah.
Dengan muka merah dia berkata: "Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya?"

Separuh wanita berdiri.
Muka Pak Lurah makin merah, dan juga makin gugup, segera berkata lagi: "Maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya??"
Segera 5 wanita berdiri.

Melihat bu Lurah berdiri maju, Pak Lurah langsung lari pontang panting.
Ibu Lurah mengejar... membawa gagang sapu.

Mimpi membuka rahasia

Tono dan Tini, adalah pasangan muda, sekaligus keduanya adalah eksekutif muda, setelah merasa cocok dalam membina hubungan selama 1 tahun, memutuskan untuk kawin.

Ketika kembali dari bulan Madu, mereka memasuki kehidupan rutin dan sama-sama sibuk, sayangnya perkawinan hampir bubar gara-gara mimpi.

Ceritanya, setelah beberapa bulan mereka menjalani kehidupan berkeluarga, hingga Suatu hari Tini yang sedang tidur pulas, bermimpi dan tiba-tiba mengigau: "Say, bangun..... say.... suamiku pulang..!" Sambil menepuk nepuk pundak Tono.

Si Tono dengan sigap lalu bangun & mengambil baju digantungan langsung melompat ke luar jendela.

Begitu sadar akibat terjatuh di luar jendela, Tono berteriak sambil menepuk keningnya: "Sialan kau Tini, Aku ini kan suamimu...!!!"

kebiasaan sih, jadi kebawa mimpi deh

Kongsi dengan pak Halto

Cerita tentang wawancara suksesnya Oom Liem ini ternyata didengar oleh wartawan lain dan tentunya tidak mau kalah, terus ikut nimbrung bertanya:
Wartawan: “Wah pantes bisa kaya Oom, itu Indo-Cement punya Oom Liem ya?”
Oom Liem: “Iya itu punya Owe” (sambil berjalan ke mobilnya)
Wartawan: (terus mendesak) “Kalau Indo-Mobil?”
Oom Liem: “Itu juga punya Owe”
Wartawan: (sambil berlari) “Dan Indo-Food?”
Oom Liem: (yang semakin dekat dengan mobilnya) “Itu juga punya Owe!”
Wartawan: “Pertanyaan terakhir Oom Liem, Kalau Indo-Nesia?”
Oom Liem: (yang sudah masuk mobil, membuka jendela) “Kalau itu, juga punya Owe tapi kongsi sama pak Halto!”

Piara Babe

Habis Acara RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Salim Group, Oom Liem ditanya oleh wartawan dalam kesempatan makan siang.
Wartawan: “Oom Liem, ceritakan rahasianya bagaimana anda bisa sedemikian sukses, hingga menjadi orang terkaya di Indonesia?”
Oom Liem: “Wah panjang celitanya, peltama Owe latang Indonesia, punya uang sikit, Owe beli bebek, lalu piala bebek, telus itu bebek tambah wanyak, eh kena penyakit mati semua, owe lugi manyak” (dengan logat yang masih totok)
Wartawan: “Terus”
Oom Liem: “Telus, Owe pigi pulau bintan, coba telnak babi disana, belanak banyak owe untung sikit, tidak lama kena penyakit juga, mati semua dan Owe lugi lagi, wah bangklut”
Wartawan: “Terus, Oom Liem bisa kaya sekarang, bagaimana?”
Oom Liem: “Oh itu ya” -sambil tersenyum- “Owe pigi Jakalta, liat situasi, lalu Owe ketemu babe dan Owe piala Babe ini satu saja dan idup sampe sekalang dan Owe jadi Kaya laya” (Babe=Pak Harto, Red.)

Friday, November 12, 2010

Kunjungan Obama ke Indonesia I

Saat Obama berkunjung ke Indonesia, dia ingin bernostalgia dengan masakan Indonesia.

Obama: i want goat fried rice
SBY: (bisik-bisik sama ajudan-nya) nasi goreng kambing kebon sirih... cepetan!
setelah makan Obama (mengangguk tanda setuju)

Obama: i want veal tail soup
SBY: (bisik-bisik sama ajudan-nya) sop buntut; dari hotel borobudur cepetan!
setelah makan Obama (mengangguk tanda setuju)

Obama: i want Zinc barrel soup
SBY kepada ajudan-nya: apaan tuh? lo tau ngak?
Ajudan SBY: TONGSENG Pak!!!

Sunday, August 22, 2010

Bintang dan Pager

Bajuri: "Knpa Neng, Pagi2 sudah Cemberut??"
Oneng: "Ini bang HP oneng, pulsanya gk masuk2 nih."
Bajuri: "Kenape ga telpon tukang service-nya aje?"
Oneng: "Udah up, tapi oneng diboongin."
Bajuri: "Diboongin gimane?"
Oneng: "Katanye kalo mo ngomong sama tukang servicenye, teken pager. Oneng udah seharian teken pager di luar, tu tukang service kaga ada yang nongol satu pun. Ampe pagernye udah miring nih."
Bajuri: "Masih bagus loe kaga disuruh teken bintang!!" Dasar Oon... Nenggg...

Saturday, August 7, 2010

Mengapa Megawati Tidak Setuju Denominasi Rupiah

Wartawan: "Ibu Megawati, dalam pidato ibu terakhir, dengan tegas & berani ibu menyatakan Menolak Denominasi... bisa jelaskan Bu?"
Megawati: (tetangga saya, bukan mantan presiden lho:): "Lho jelas to mas... Denomi... apa itu istilahnya sulit banget nyebutnya... Denomi goreng itu jelas Merugikan!!"
Wartawan: "Maksud Ibu, Merugikan Rakyat?"
Megawati: "Bukan... Jelas Merugikan saya banget!"
Wartawan: "ooo... Alasannya bu?"
Megawati: "SBY itu kan bener2 mangkel sama saya, saking mangkelnya sampe2 dia nyuruh Gubernur BI buat bikin Denominasi!"
Wartawan: "Maaf bu, saya masih nggak paham hubungannya?"
Megawati: "Lho mas... kalo Denominasi jadi diberlakukan saya khan musti Ganti Nama, dari MEGAWATI jadi KILOWATI!!!... coba siapa yang nggak mangkel?!! benciii aku!!"
Wartawan: @#%$@%*@!!!

Efek dari Redenominasi

  • Aku mau hidup 1 tahun lagi (Chairil Anwar)
  • Dongeng 1001 malam menjadi kisah 1 mlm dan 10 menit
  • Mengucapkan bersatu- satu terimakasih
  • IP (Indeks Prestasi) mahasiswi pintar 0.0038
  • Mati 0.001 tumbuh 1 (pribahasa)
  • Kepulauan seribu menjadi kepulauan satu
  • Pesan salad dressing 'one island'
  • Saat orang berteriak maling, ia mengambil langkah satu.

Sunday, July 25, 2010

Peribahasa Rusak

Gara-gara kasus video... peribahasa indonesia kini jadi rusak.
  1. ariel teriak tanda tak dalam.
  2. sekali merengkuh luna, cut tari aura kasih, dll terlampaui
  3. bagai ariel merindukan luna (=bulan, prancis)
  4. air susu luna,dibalas air manie ariel
  5. (jawa) luna luna angger kelakon
  6. tak ada luna, tari pun jadi
  7. ariel tenang menghanyutkan
  8. ariel luna dalam perahu, cut tari tak tahu
  9. ariel cucuran keringat, jatuhnya ke pelukan luna juga
  10. bagai luna di ujung tanduk ariel
  11. lain luna lain tari, lain orang lain mainnya
  12. bagai luna dibelai ariel
  13. Barang luna tak selebar daun kelor.
from Adi Dectus via BBM

Sunday, July 4, 2010

Semar Loyo

Selain lembaga pemerintahan, kebiasaan singkat menyingkat juga berlaku untuk tag line suatu daerah.


Solo Berseri, Jogja Berhati Nyaman, Temanggung Bersenyum, Cilacap Bercahaya, semuanya adalah singkatan. Juga untuk menyebut suatu kawasan, yang katanya akan menjadi suatu kawasan yang unggul dan berkembang.


Bermula dari Jabotabek, eh sekarang Jabodetabek. Muncul pula:



  • Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya , Sidoarjo, Lamongan),

  • Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen),

  • Pawonsari Bakulrejo (Pacitan Wonogiri Wonosari, Bantul, Kulon Progo, Purworejo), atau

  • Joglosemar (Jogja Solo Semarang).


Beruntung tidak ada yang membalik urutannya menjadi Semarang Solo Yogya, disingkat menjadiSemar Loyo. Mungkin di masa mendatang akan muncul juga Dibalang Sendal (Purwodadi, Batang, Pemalang, Semarang , Kendal), atau Kasur Bosok (Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Solo, Klaten). Asal jangan Susu Mbokde (Surakarta , Sukoharjo, Mboyolali, Kartasura, Delanggu) atau Tanteku Montok (Panjatan, Tegalan, Kulwaru, Temon, Toyan, Kokap)


Anak-anak muda Jogja tidak kalah kreatifnya untuk ikut-ikutan menyingkat nama tempat. Sebut saja Amplas untuk Ambarukmo Plaza , atau Jakal (Jalan Kaliurang), Jamal (Jalan Magelang). Kalau sampeyan sekolah di SMA 6, bisa nyombong kalau sampeyan sekolah di Depazter alias Depan Pasar Terban.


Bahkan, dari pusat kota Jogja, sangat mudah untuk mencapai Paris (Parangtritis), atau Pakistan(Pasar Kidul Stasiun alias Sarkem), bahkan Banglades (Bangjo Lapangan Denggung Sleman).


Sampeyan seorang yang enthengan, ringan tangan, suka membantu, ndak pernah menolak untuk dimintai tolong? Berarti sampeyan layak menyandang nama Willem Ortano, alias Dijawil Gelem Ora Tau Nolak.


Atau kalau sampeyan pinter omong, jualan obat, meyakinkan orang dengan omongan sampeyan yang nggak karuan bener salahnya, maka jangan marah kalau sampeyan dipanggil sebagai Toni Boster, alias Waton Muni Ndobose Banter.


Sumber: Milis sebelah

Perbedaan para mantan presiden

BUNG KARNO = disukai perempuan
PAK HARTO = ditaklukkan perempuan
PAK HABIBIE = disangka perempuan
GUS DUR = digandeng perempuan
BU MEGA = perempuan beneran

BUNG KARNO = bukan militer, tapi penampilan militer.
PAK HARTO = bekas militer, mengembangkan tradisi militer
PAK HABIBIE = dekat militer, dilindungi militer
GUS DUR = bukan militer, tapi punya militer swasta (Banser NU)

BUNG KARNO = memancing wanita
PAK HARTO = memancing ikan
PAK HABIBIE = memancing amarah mahasiswa
GUS DUR = memancing tawa siapa saja

BUNG KARNO = dimanfaatkan komunis
PAK HARTO = dimanfaatkan putera-puterinya
PAK HABIBIE = dimanfaatkan konco-konconya
GUS DUR = dimanfaatkan tukang pijatnya
BU MEGA = dimanfaatkan suaminya

BUNG KARNO = bingung memilih perempuan
PAK HARTO = tidak pernah bingung
PAK HABIBIE = berpenampilan seperti orang bingung
GUS DUR = suka membuat bingung orang lain
BU MEGA = dibuat bingung suaminya

BUNG KARNO = turun dari presiden karena ada yg mau gantikan
PAK HARTO = turun dari presiden karena sudah menyiapkan pengganti
PAK HABIBIE = turun dari presiden karena didemo mahasiswa
GUS DUR = tidak mau turun
BU MEGA = turun pada waktunya

BUNG KARNO = menciptakan keamanan dan persatuan bangsa
PAK HARTO = menciptakan kemakmuran bangsa dan keluarganya
PAK HABIBIE = menciptakan demontrasi dan perpecahan bangsa
GUS DUR = menciptakan partai kebangkitan bangsa

BUNG KARNO = jarang sekali jalan-jalan
PAK HARTO = suka jalan-jalan
PAK HABIBIE = bisa jalankan pesawat
GUS DUR = sudah jalannya susah, suka jalan-jalan ke Luar Negeri lagi

BUNG KARNO = dapat ilmu dari pengalaman
PAK HARTO = dapat ilmu dari SD
PAK HABIBIE = dapat ilmu dari Jerman
GUS DUR = dapat ilmu dari langit
BU MEGA = dapat ilmu dari bokapnya

BUNG KARNO = prinsipnya: Merdeka atau Mati
PAK HARTO = prinsipnya: Lebih baik sakit daripada dipenjara
PAK HABIBIE = prinsipnya: kemajuan dengan penguasaan teknologi
GUS DUR = prinsipnya: gitu saja koq repot…
BU MEGA = prinsipnya: diam itu emas

BUNG KARNO = Old Order
PAK HARTO & PAK HABIBIE = New Order
GUS DUR = No Order
BU MEGA = Out of Order

BUNG KARNO = Gila Wanita
PAK HARTO = Gila Harta
HABIBIE = Seperti orang gila
GUS DUR = Pemilihnya yang gila
BU MEGA = Suaminya yang gila

BUNG KARNO = negarawan
PAK HARTO = hartawan
HABIBIE = ilmuwan
GUS DUR = wisatawan
BU MEGA = tak perawan

Sunday, June 6, 2010

Doa Sesudah Makan

Seorang Kyai menguji santrinya mengenai kebiasaan yang baik dalam makan.
Kyai : kalau sebelum makan, harus baca apa ?
Santri : bismillah..
Kyai : kalau sesudah makan, baca apa?
Santri : Astagfirulloh...
Kyai : kenapa kamu bisa lupa? harusnya baca Alhamdulillah!!!
Santri : kemaren di restoran, Pak Kyai baca Astagfirulloh sesudah makan...
Kyai : itu lain lagi, ane kaget liat bonnya!!!

-- from: Titin Hasanah

Miss Z

Pada saat seleksi Miss Indonesia, Miss Z yg mewakili propinsi di pulau Jawa yg tadinya favorit akhirnya tersisih saat sesi tanya jawab.
Juri: siapa tokoh Indonesia yg msh hidup yg Anda Kagumi?
Miss Z: Pangeran Diponegoro
Juri: Beliau udah lama meninggal!
Miss Z: Masak sih?
Malamnya Miss Z nanya ke teman sekamarnya yaitu Miss Jateng.
Miss Z: Mbak, emang Pangeran Diponegoro udah meninggal ?
Miss Jateng: Yaiyalah...
Miss Z: Kapan mbak?
Miss Jateng: 1830
Miss Z: Yaolo... Abis magrib dong?!

Tension, Terror, Horror & Tragedy

Tension is when wife is pregnant!
Terror is when girlfriend is pregnant!
Horror is when both are pregnant!
Tragedy is when you are not responsible for both!

-- from: Titin Hasanah