Berkat bantuan saudaranya, Susi diterima bekerja sebagai sekretaris. Dia sedang sibuk bekerja di lantai 1 ketika menerima telepon dari bosnya di lantai 25.
Dengan suara tergesa-gesa sang bos meminta Susi mengantarkan sebuah berkas penting. Bos mengingatkan Susi, ini adalah masalah darurat karena itu dia harus sampai di lantai 25 secepat mungkin.
Sang Bos menunggu dan menunggu, tapi Susi baru muncul 30 menit kemudian, dengan pakaian yang basah kuyup oleh keringat dan nafas tinggal satu-satu karena ngos-ngosan.
Dengan suara menggelegar si Bos meminta penjelasan atas keterlambatan ini dan kenapa Susi kelihatan seperti diguyur air.
"Begini Pak", sahut Susi dengan suarat terputus-putus, "Sewaktu saya mau naik lift di sana saya membaca, 'DALAM KEADAAN DARURAT HARAP GUNAKAN TANGGA'"